Rabu, 30 April 2014

Surat Al Buruuj, Vonis Mati Mesir, dan Parit Berisi Api

saat dulu ditugasi menghafal juz amma (yang sampai sekarang tak kunjung hafal)..saya sempat mampir di surat al buruj..sebagaimana saran kawan-kawan, untuk memudahkan menghafal, pahami artinya..saat saya baca arti al buruuj, saya merasakan nuansa yang berbeda saat membaca ayat yang lain..

kalau kisah Surat Yusuf adalah kisah zero to hero-nya nabi Yusuf, Surat nuh bernada kan kesabaran dalam perjuangan nan panjang..maka Al Buruj adalah sudut Al Qur'an yang bernuansakan ketercekaman..seperti membaca novel thriller..

Quran Surat 85 ayat 4. Binasa dan terlaknatlah orang-orang yang membuat parit (di yaman)
85:5. yang berapi (dinyalakan dengan) kayu bakar,
85:6. ketika mereka duduk di sekitarnya,
85:7. sedang mereka menyaksikan apa yang mereka perbuat terhadap orang-orang yang beriman.
85:8. Dan mereka tidak menyiksa orang-orang mukmin itu melainkan karena orang-orang mukmin itu beriman kepada Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji,

seperti kita tahu, ayat tersebut menceritakan raja mengeksekusi massal masyarakat najran (yaman) karena masyarakatnya beriman kepada Allah..raja tidak suka.

sambil baca ayat ini, bayangkan di sebuah lapangan,,ada sebuah lubang memanjang seperti parit,di dalamnya dipasang kayu bakar dengan api menyala-nyala.kobaran itu memecah malam,percikan apinya melompat-lombat dan bergemrisik,suhu yang dingin jadi sepanas musim panas karena kobaran api itu.

masyarakat dibariskan di sisi parit,duduk di sekitarnya.mungkin sebagian menangis,mungkin ada keluarga yang saling berpelukan.mereka saling meyakinkan dan menguatkan hati,bahkan bayi pun menguatkan hati ibunya yang ragu-ragu.dan akhirnya algojo mendorong-melempar mereka satu persatu,hingga habis terbakar..

setelah baca ayat itu, saya berpikir "luar biasa" ..ayat ini bisa menjadi scene sebuah film yang menggetarkan hati.ya sebatas film.saya bermimpi membuat script-nya,untuk lalu difilmkan sebagai pengingat kita akan sejarah kisah nyata ashabul ukhdud..saya tidak pernah berpikir bahwa itu akan terjadi di dunia nyata..dunia modern saat ini yang katanya beradab.mana ada pemimpin negara yang tega mengeksekusi massal rakyatnya..

ternyata saya salah,sepekan ini,pengadilan junta mesir baru saja memvonis mati lebih dari 1000 rakyatnya..400 sudah dieksekusi,sisanya sedang menanti..


saya menulis ini biasanya ada saja yang berpendapat bahwa itu masalah politik,katanya blur mana benar dan salahnya..tapi kok rasanya tidak benar..hati saya berkata beda..logika saya juga ga masuk..ikhwanul muslimin harus dibela.mereka menang pemilu secara sah, lalu dikudeta secara semena-mena, lalu mereka berdemonstrasi damai,menuntut hak nya, lalu ribuan ditembaki dengan peluru tajam,lalu mereka ditangkapi,dijebloskan ke penjara,dan kini mereka dihukum mati..rasanya ini keterlaluan.junta militer tidak layak kita bela, wartawan aljazeera yang netral saja mereka tangkapi,wartawn barat dipenjara oleh mereka .

Benar kata erdogan, tidak perlu menjadi muslim untuk membela mereka, cukup menjadi manusia saja..amerika yang bukan islam saja mengecam eksekusi massal tersebut..rasanya keterlaluan bila kita diam saja, bahkan membela junta militer? saya bingung mau bilang apa lagi..

melihat peristiwa mesir ini saya jadi belajar,bahwa kenapa Allah merekam kisah ashabul ukhdud di al buruuj.bukan sebagai kisah sejarah saja yang sudah berlalu, tetapi saya merasa dinasehati bahwa,pemimpin dzolim yang mengeksekusi massal rakyatnya itu bukan kisah masa lalu saja,bahwa itu mungkin terjadi dan terulang..bahwa manusia atau pemimpin yang sejahat itu ada,dan akan terus ada ke depannya..sebagai ujian keimanan bagi kita..

Kita, anak kita, cucu kita, keturunan kita mungkin berpeluang jadi korban berikutnya. Kisah mesir bulan ini bagaikan menasehati saya. Jika anda orang baik, dan menginginkan kebaikan untuk dunia, maka anda harus kuat,agar orang jahat bisa anda hadang dari berbuat seenaknya..Anda tidak boleh lemah.Karena kelemahan itu membuat "kebaikan" kalah. Bahkan anda tidak boleh lelah, karena entah mengapa sepertinya kezoliman tidak ada capeknya.

Waktu tidur kita harus dikurangi,himpun kembali pekerjaan-pekerjaan kita,selesaikan,tuntaskan dengan excellent.Ibadah kita harus diperbanyak dan diperkuat maknanya,tak sekedar pelunasan ritual belaka. Program-program kita harus penuh inovasi. KAderisasi kita harus kuat, tumbuhkan penerus-penerus nan tangguh. Waktu bercanda perlu direduksi,karena situasi sedang genting.Ukur keberhasilan kita, gandakan di waktu mendatang.

InsyaAllah pengorbanan saudara-saudara di mesir tidaklah percuma. Selain pahala bagi mereka, semangatnya juga mengembara ke ufuk dunia, salah satunya ke Indonesia. Para pejuang kebaikan, yang menginginkan kebaikan, dan memperluas kebaikan makin terkuatkan, membuat dunia yang lebih baik..

Sebagaimana lagu Michael Jackson: "Heal The World, make it a better place, for you and for me and the entire Human Race"

Note to myself, Bandung, 30 April 2014

Tidak ada komentar: