Sabtu, 03 September 2011

Saat Tobat dijawab Mimpi

Saya menuliskan ini dengan harapan banyak yang akan tersinspirasi, atau setidaknya tulisan dan kisah saya ini tersimpan abadi di jagad internet. Semoga Allah menjaga saya dari ujub dan hangus leburnya amal karena riya.

Alkisah saya baru saja melakukan salah satu dosa yang cukup fatal. Tak perlu disebutlah apa itu dosanya. Allah sudah berbaik hati menyembunyikan aib tersebut untuk saya. 4 september 2011. Saya meraung sedih, takut akan laknat Allah untuk saya akan terhujam tak terperi. Bayangan hari-hari sial terbayang di mata atas kutukan dosa yang saya perbuat. Skripsi terbengkalai, ibadah muram, akhlak kacau. Saya benar-benar terjun ke titik terendah lalu berkubang dalam lumpur keputusasaan.
Saya berbaring, dengan tangis tak berair mata, saya beristigfar dengan takut dan nyaris putus asa. Lalu saya tertidur Lalu saya bermimpi.

Di mimpi tersebut, ada banyak kisah. Salah satu kisah yang paling kuat adalah saya sedang berada di suatu komplek pertokoan. Pertokoan tersebut bukan pertokoan biasa. Pertokoan tersebut seperti habis hancur lebur dicumbu oleh bom dan peperangan. Saya di sana tak sendiri, saya berkerumun dengan banyak orang, dan satu orang berbicara di tengah kerumuman tersebut. Saya sadar, ini sedang di suatu acara orasi untuk para pejuang dakwah.

Pembicara berbicara datar, saya lupa apa isinya, namun kesimpulan pembicaraan tersebut adalah, dunia sedang amburadul dengan ideology dan filsafat yang berkembang saat ini. Maka mari tidak berhenti hadirkan islam di tiap sudut dan lekuk planet bumi kemudian arsiteki dunia yang teratur dan sejahtera. Semua orang pun bertakbir. Saya tak bisa menahan gejolak di dada, dan dalam mimpi saya bertakbir dengan suara kecil, campur antara semangat, haru, marah dan sebagainya.

Juga sedikit diulas tentang kerancuan agama lain yang dogmatik dan dekstruktif. Lalu hujan, penonton bubar, namun suara tetap dikumandangkan lewat sound system di komplek pertokoan tersebut. Saya berjalan, bertemu dengan pembicaranya. Ia bagaikan berbicara ke saya tentang bagaimana cara membaca buku dan penyikapan tentang lagu di masyarakat. Saya pergi, bertemu teman-teman satu kelompok mentoring dengan saya dan sinar matahari tiba-tiba masuk ke mata.

Bangun pagi kali ini sungguh tak biasa. Biasa nya saya bangun dengan malas, namun kali ini saya bangun dengan semangat membuncah untuk berkarya. Terima kasih ya Allah. Atas istigfarku, aku seperti mendapat jawaban. Teruslah berjuang, teruslah belajar, teruslah mendengar lagu yang baik bagi kesehatan ruhani, teruslah bersama temna-temanmu dalam ruh iman, karena kamu punya tugas penting : pada dunia ini, “make a better place for you and for me”.


“Kami datang untuk membebaskan manusia dari penyembahan sesama manusia ke penyembahan kepada Allah; dari kesempitan dunia ke keluasannya; dan dari kezaliman agama-agama ke keadilan Islam.”