Selasa, 01 Maret 2016

Sejak kapan kelas kita bukan Inspirasi

Kemarin saya terlibat dalam sebuah event yang digerakkan Yayasan Indonesai mengajar, yaitu “kelas Inspirasi”.  Sebagai informasi, kelas Inspirasi adalah sebuah program yang mengajak para professional untuk cuti sehari dan bertemu dengan adik adik SD di sekolah menceritakan profesinya. Tujuannya agar adik adik SD memiliki cita-cita yang tinggi.

Ketika hadir di kelas, sungguh terasa luar biasa antusiasme dari siswa kelas 1,2,hingga 6. Saat di luar kelas, kami ditanyai, “Kakak nanti datang ke kelas ga?” Mereka seperti ingin diajar oleh kami para relawan. Ketika di kelas pun mereka mengikuti dengan semangat. Karena sejak awal sudah didorong bahwa ini adalah isnpirasi, kami para relawan menyiapkan agenda di kelas dengan sungguh sungguh. Kami menciptakan peraga, membuat permainan menarik, menyiapkan cerita gambar dan kisah untuk dibagikan ke siswa SD. Waktu di kelas yang 30 menit sungguh tak terasa habis begitu saja. Pengajarnya menikmati, siswanya antusias, dan ditutup dengan ceria dan bersaahabat. Bahkan setelah acara, para siswa terus mengontak relawan dan mengajaknya untuk bergabung dalam salah satu grup line.

Saya sebagai dosen merenung cukup lama. Mengapa keadaan ini tidak terjadi di kelas-kelas kuliah. Mengapa ruang kuliah tidak lagi jadi inspirasi. Mengapa kelas yang saya ajar dipenuhi mahasiswa yang mengantuk dan bosan serta tidak antusias, dan ingin segera pulang. Sejak kapan kelas yang saya ajar bukan lagi inspirasi. Sejak kapan belajar itu jadi seperti horror dan membuat hidup orang tertekan. Dan mungkin juga pertanyaan yang sama. Sejak kapan kelas di sekolah bukan inspirasi, sampai perlu dibuat “kelas Inspirasi” secara khusus.

Mudah-mudahan, Ini sebuah hentakan yang berbuah perbaikan. Bahwa, kita, para pengajar, guru dosen dan lain-lain, harus mampu mengembalikan ruang kelas, menjadi ruang bagi inspirasi, menjadi Kelas Inspirasi. Yang dipenuhi antusiasime, pertumbuhan, perkembangan, kebahagiaan, dan kemajuan.


Caranya bagaimana? Bisa dengan cara sebelum mengajar, membayangkan, apakah hal yang saya sampaikan ini akan jadi inspirasi bagi peserta ajar kita. Akankah ada efek wow? Akankah muncul perasaan positif dari materi yang saya ajar ini?