Kemarin saya terlibat dalam sebuah event yang digerakkan
Yayasan Indonesai mengajar, yaitu “kelas Inspirasi”. Sebagai informasi, kelas Inspirasi adalah
sebuah program yang mengajak para professional untuk cuti sehari dan bertemu
dengan adik adik SD di sekolah menceritakan profesinya. Tujuannya agar adik
adik SD memiliki cita-cita yang tinggi.
Ketika hadir di kelas, sungguh terasa luar biasa antusiasme
dari siswa kelas 1,2,hingga 6. Saat di luar kelas, kami ditanyai, “Kakak nanti
datang ke kelas ga?” Mereka seperti ingin diajar oleh kami para relawan. Ketika
di kelas pun mereka mengikuti dengan semangat. Karena sejak awal sudah didorong
bahwa ini adalah isnpirasi, kami para relawan menyiapkan agenda di kelas dengan
sungguh sungguh. Kami menciptakan peraga, membuat permainan menarik, menyiapkan
cerita gambar dan kisah untuk dibagikan ke siswa SD. Waktu di kelas yang 30
menit sungguh tak terasa habis begitu saja. Pengajarnya menikmati, siswanya
antusias, dan ditutup dengan ceria dan bersaahabat. Bahkan setelah acara, para
siswa terus mengontak relawan dan mengajaknya untuk bergabung dalam salah satu
grup line.
Saya sebagai dosen merenung cukup lama. Mengapa keadaan ini
tidak terjadi di kelas-kelas kuliah. Mengapa ruang kuliah tidak lagi jadi
inspirasi. Mengapa kelas yang saya ajar dipenuhi mahasiswa yang mengantuk dan
bosan serta tidak antusias, dan ingin segera pulang. Sejak kapan kelas yang
saya ajar bukan lagi inspirasi. Sejak kapan belajar itu jadi seperti horror dan
membuat hidup orang tertekan. Dan mungkin juga pertanyaan yang sama. Sejak
kapan kelas di sekolah bukan inspirasi, sampai perlu dibuat “kelas Inspirasi”
secara khusus.
Mudah-mudahan, Ini sebuah hentakan yang berbuah perbaikan.
Bahwa, kita, para pengajar, guru dosen dan lain-lain, harus mampu mengembalikan
ruang kelas, menjadi ruang bagi inspirasi, menjadi Kelas Inspirasi. Yang
dipenuhi antusiasime, pertumbuhan, perkembangan, kebahagiaan, dan kemajuan.
Caranya bagaimana? Bisa dengan cara sebelum mengajar,
membayangkan, apakah hal yang saya sampaikan ini akan jadi inspirasi bagi
peserta ajar kita. Akankah ada efek wow? Akankah muncul perasaan positif dari
materi yang saya ajar ini?