Minggu, 26 Desember 2010

Wikileaks dan clash of Haq wal Bathil

Anda tahu situasi perang? Berkecamuk derita tentunya. Di sana bermacam bahaya mengintai. Tentu berbahaya bila tidak ada persenjataan yang lengkap. Tentu darurat bila musuh lebih hebat. Dan tentu bencana bila jumlah tentara kita tak seberapa. Tapi tahukah kamu apa yang lebih bahaya dari itu semua? Tentu saja: Bila ternyata peserta perangnya tidak sadar bahwa ia sedang berperang.

Wikileaks seperti membangunkan kita, menyadarkan kita. Bahwa ada kekuatan asing yang merongrong kehidupan kita. Ada surat rahasia tentang Freeport. Ada pengaturan siapa presiden Indonesia. Lalu dipilih siapa yang mudah diatur. Oleh siapa? Oleh siapa lagi.

Maka mari bangun dengan sepenuh kesadaran. Ambil air wudhu, sholat dua rokaat lalu bergabunglah dalam pertempuran ini. Kalau ada istilah clash of the titans. Maka untuk ini istilah yang pas adalah: Clash of Haq Wal Bathil. Ambil nagamu, terbang,menukik lalu hantam para pasukan bathil itu. Dengan cara yang sesuai dengan kondisi tentunya, bukan dengan bom tentunya. Hantamlah mereka dengan ilmu yang kita timba, hajarlah mereka dengan kemandirian financial kita, lalu bangunkan sebanyak mungkin titans untuk ikut bertempur.(bukan the titans vs peterpan tentunya)

Kita kikis budaya barat, kita kembalikan akhlak Rasul menjadi gaya g4vL 4n4k j4m4n sk4rang. Kita sadarkan hakikat hidup mereka. Kita semarakkan budaya intelektual dan pengembangan wawasan. Kita kokohkan kekuatan financial umat. Manajemen diri yang rapi, manajemen waktu yang efisien, hawa nafsu yang terkelola, kita jadikan standar hidup kaum muda. Dan hardware juga tentunya, kita terus perkuat jiwa dengan jasmani yang sehat melalui olahraga.

Dan teruslah bertempur dengan apa yang kita bisa. Karena sesungguhnya penjajahan zionis itu bukan saja di palestina. Tapi di setiap jengkal tanah Indonesia, selama ekonomi bangsa ini masih disetir, saat budaya kaum mudanya rancu oleh standar remaja barat, kita terjajah seterjajah-jajahnya. Kita tidak bebas menampilkan jati diri kita sebagai muslim. Kita tidak bebas mengatur diri kita sendiri sesuai design Allah yang menciptakan kita.

Dan teruslah bertarung dengan apa yang kita bisa. Kalau bisanya bikin notes, ya bikin notes. Menempel leaflet, mengundnag ustad, menjaid trainer, menjadi mentor untuk adik SMA, merintis rohis, membangun bisnis, dapat ganesha prize. Yang penting jangan sisakan jeda waktu untuk berhenti bertempur. Seperti dalam film kungfu hustle. Meski Stephen cow sudah babak belur oleh si pembunuh bayaran, ia tetap berusaha melawan memukul jidat si pembunuh, walau hanya dengan seonggok kayu ukuran pensil. Seperti dalam film the last samurai, tom cruise tetap berusaha melawan dnegan tombak meski ia sudah dikepung samurai dari 8 penjuru mata angin.

Masak lagi perang tidur, masak lagi perang pacaran, masak lagi perang main game, main kartu, spy-ing FB akhwat, pedekate ama yang bukan muhrim, galau, banyak ngeluh, frustasi. Ayolah, pedang sudah di tangan, lawan sudah di hadapn, mari menerjang atau diterjang

Lets begin

The clash of Haq wal Bathil

Antara kebenaran dan kebatilan

Antara power ranger dan rita repulse

Antara digimon dan jahatmon

Tidak ada komentar: